Postingan

Segelas Air dan Harta Raja

Gambar
           Disebuah kerajaan terdapat sebuah istana yang sangat besar, istana yang begitu megah, rakyatnya makmur, hasil buminya sangat subur, dan dipimpin oleh raja yang gagah, raja yang arif dan bijaksana. Raja yang selalu membantu rakyatnya layaknya seorang raja yang peduli pada rakyatnya. Suatu ketika si raja sedang sarapan pagi, makanan yang sangat banyak tersedia. Dia mempunyai seorang pembantu berdiri disamping meja makan menunggu perintah raja. Kemudian raja memerintahkan untuk mengambil telur yang sudah dimasak setengah matang.  Kemudian pembantu tersebut pergi mengambilkan telur tersebut. Kemudian raja memerintahkan lagi untuk mengambil ikan yang sudah dimasak. Kemudain pembantu tersebut pergi lagi mengambilkannya. Dan seterusnya. Kemudian sang raja mulai merasa kenyang, dan sang raja ingin minum. Kemudian sang raja memerintahkan pembantunya untuk mengambilkan minuman, dan pembantu itupun mengambilkan air minum, dia membawa satu teko dan cangkir kemudian dituangkann

Menjadi Wanita Shalehah Karena Nasihat Seorang Pemuda

Gambar
        Mungkin sedikit orang yang menyadari bahwa istiqomah dalam ketaatan adalah salah satu bentuk dakwah, orang-orang memahami bahwa dakwah hanyalah penyampaian dalam bentuk lisan, tulisan, atau pelajaran. Penulis pernah mendengar salah seorang da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika. Da’i ini adalah seorang yang berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi pemateri di sebuah pertemuan tak disangka ada seorang pemateri juga berasal dari Arab Saudi namun sudah 40 tahun tinggal di Amerika. Tatkala ia melihat da’i ini, ia pun merasa malu dengan penampilan sang da’i yang sesuai dengan latar belakang Arabnya; memkai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur sang da’i untuk mengganti apa yang ia pakai karena itu terkesan kuno dan terbelakang, beda dengan penampilannya. Sang da’i tidak menanggapi serius perkataannya. Yang mengagetkan adalah saat orang Arab Saudi –Amerika- ini melihat sang da’i menunaikan shalat di sela-sela  break  acara. Ia

Ketaatan Seorang Pemuda

Gambar
Sejarah mencatat tidak pernah kaum mukminin di masa kepemimpinan Islam mengangkat seorang pemimpin bagi mereka dari kalangan selain Muslim. Ini karena Allah ta’ala telah memerintahkan yang demikian dan mereka mentaatinya. Walaupun seorang pemimpin bukanlah manusia sempurna yang bebas dari kesalahan, namun tetaplah akidah Islam menjadi fondasi utama dalam kepemimpinannya. Ketaatan kepada Allah adalah unsur utama yang harusnya dimiliki manusia dalam kehidupan ini. Tanpanya manusia akan berjalan tanpa arah mengikuti hawa nafsunya. Simaklah kisah berikut yang bisa menjadi analogi sederhana terkait arti dari sebuah ketaatan. Suatu hari seorang raja mengumpulkan seluruh rakyatnya. Kemudian ia sodorkan kepada mereka sebuah gelas yang terbuat dari berlian sembari berkata, “Bahkan jika kalian semua mengumpulkan harta untuk membeli gelas berlian ini, kalian tidak akan pernah bisa membelinya. Ini adalah benda termahal seantero negeri.” Semua menatap kagum. Betapa mahal dan indah

Kisah Pemuda dan Sepotong Kayu

Gambar
Pada zaman dahulu, sebelum era keislaman, hidup seorang pemuda dari kalangan Bani Israil yang memiliki pribadi luhur. Ia sangat jujur dan tak pernah ingkar janji. Suatu hari si pemuda sangat membutuhkan uang untuk keperluannya. Ia pun meminjam sejumlah uang kepada seseorang yang ia kenal. Namun, saat itu tak ada saksi dalam interaksi utang piutang tersebut. “Datangkan ke sini para saksi yang akan mempersaksikan,” ujar si peminjam uang. “Cukuplah Allah sebagai saksi,” kata si pemuda. “Kalau begitu, datangkan kepadaku seorang penjamin,” pinta si peminjam lagi. Namun, si pemuda tak memiliki seseorang untuk menjadi saksi apalagi penjamin. Ia hanya bisa berucap, “Cukuplah Allah sebagai penjamin,” kata si pemuda. Akan tetapi, baginya menyebut asma Allah dalam ikatan perjanjian maka menjadikannya sangat kuat. Jika dilanggar, ia amat takut Allah murka. Tekad si pemuda pun dipercaya si peminjam. “Kau benar,” katanya. Ia pun kemudian memberi pinjaman seribu dinar kepa

Kisah Uang Jajan Seorang Anak Kecil

Gambar
Seorang ayah ingin mengajarkan kepada anaknya sejak dini yang baru duduk dikelas 3 SD untuk mengatur uang jajannya. Sang anak diberi uang Rp 30.000 perminggu (termasuk ongkos ojek).Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah. Pada minggu pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati liburan. Sebelum berangkat, tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya. Ditengah keasikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yangg telah tua renta sambil memelas. Tak tega melihat sang kakek tua memelas, sang anak dengan sigap langsung mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya. Kontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan

Membeli Surga dengan Memaafkan

Gambar
Suatu hari para sahabat sedang berkumpul dengan Rasulullah SAW, mereka melihat suatu pemandangan yang sangat aneh. Tiba-tiba saja mereka melihat Nabi Muhammad SAW tampak bersedih dan ingin mengeluarkan air mata seolah akan menangis. Tetapi, tidak lama kemudian, tampak wajah Nabi Muhammad SAWkembali berbinar-binar gembira, bahkan beliau juga tertawa sehingga kelihatan dua gigi seri beliau. Para sahabat sangat penasaran, tetapi mereka malu untuk bertanya kepada beliau, sampai akhirnya Umar Bin Khattab yang memang sangat kritis, berkata, “Wahai ya Rasulullah, apa yang membuat engkau tampak menangis, kemudian tertawa??” Nabi Muhammad SAW tersenyum melihat wajah-wajah para sahabatnya  yang tampak keheranan dan penasaran. Kemudian beliau berkata, “Sungguh ditampakkan kepadaku suatu pemandangan di saat ditegakkan pengadilan Allah (yakni, yaumul hisab, hari perhitungan) …..!!” Setelah itu beliau juga menceritakan, bahwa ada dua orang dari umat beliau yang menghadap Allah SW